Notuladaily.com, Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan pada periode 21 hingga 31 Desember 2025. Sejumlah daerah bahkan masuk dalam kategori Waspada, Siaga, hingga Awas.
BMKG mencatat wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem tersebut antara lain Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar.
Kondisi ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang disertai angin kencang dan berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, serta gangguan aktivitas masyarakat.
Baca Juga : Fauzan Guntur Raih Penghargaan Kader Muda Terbaik PPP Sulsel 2025
Menanggapi peringatan tersebut, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Mahmud La Kaiya, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan langkah antisipatif di daerah rawan bencana.
“Peringatan dari BMKG ini harus menjadi perhatian serius. BPBD Sulsel perlu memastikan seluruh personel dan peralatan dalam kondisi siap, terutama di wilayah yang masuk kategori siaga dan awas,” ujar Mahmud La Kaiya, Senin (29/12/2025).
Legislator Fraksi NasDem ini juga menyoroti pentingnya ketersediaan dan kelayakan alat keselamatan milik BPBD, seperti pelampung dan perlengkapan evakuasi lainnya, guna menjamin keselamatan petugas dan masyarakat saat terjadi bencana.
Baca Juga : Pimpin KPP Sulsel, Andi Nirawati Dorong Penguatan Peran Perempuan di Parlemen
“Keselamatan petugas di lapangan harus menjadi prioritas. Peralatan seperti baju pelampung dan perlengkapan evakuasi wajib dipastikan tersedia dan layak pakai agar proses penanganan bencana berjalan maksimal,” tegasnya.
Anggota Dapil Sulsel 2 (Makassar B) meliputi Kecamatan Manggala, Panakkukang, Tamalanrea dan Biringkanaya ini, juga mengimbau masyarakat di daerah kepulauan mengikuti standar prosesdur kesalamatan pelayaran.
Ia juga berharap sinergi antara BPBD, pemerintah daerah, serta masyarakat dapat diperkuat guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem, sekaligus memastikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat.
