0%
logo header
Jumat, 07 November 2025 22:40

Pemkot Makassar dan Kemenkeu RI MoU Pemanfaatan Aset Negara untuk MCH

Puspita
Editor : Puspita
Pemkot Makassar dan Kemenkeu RI MoU Pemanfaatan Aset Negara untuk MCH

Notuladaily.com, Makassar — Langkah Pemerintah Kota Makassar dalam mengoptimalkan aset negara untuk kepentingan publik kembali menunjukkan gebrakan positif.

Melalui kepemimpinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kolaborasi strategis dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia kini resmi terjalin.

Pada Jumat (7/11/2025), bertempat di Jalan Nusantara Makassar, Wali Kota Munafri bersama Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu RI, Rional Silaban, melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Baca Juga : Program Strategis Siap Melaju di 2026, Munafri Tegaskan Integritas Jadi Rem dan Gas Pemerintahan

Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam pemanfaatan aset negara untuk mendukung ekosistem kreatif di Kota Makassar.

LMAN sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Keuangan yang mengelola aset negara dengan pola keuangan badan layanan umum (BLU), memberikan dukungan pemanfaatan aset strategis di kawasan Poros Jalan Nusantara.

Melalui fasilitas ini, seluruh program kreatif Pemerintah Kota Makassar kini memiliki wadah representatif dan fungsional untuk dijalankan.

Baca Juga : Siap Tancap Gas 2026, Munafri Undang KPK RI Tegaskan Komitmen dan Integritas Pimpinan SKPD

Harapannya, keberadaan MCH Nusantara tak hanya menjadi ruang ekspresi generasi muda, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif daerah melalui kegiatan inkubasi, pameran, produksi, serta pemberdayaan masyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif ini juga menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengoptimalkan aset negara agar berdampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi ini, Makassar terus menegaskan posisinya sebagai kota kreatif dan inovatif di kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga : Komitmen Transparansi Diskominfo Berbuah Hasil, Pemkot Makassar Raih Predikat Informatif

Perwakilan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu RI, Rional Silaban menyampaikan, bahwa inisiatif ini sejalan dengan misi LMAN untuk memastikan pengelolaan dan pemanfaatan aset negara tidak semata-mata terkait penerimaan negara melainkan peningkatan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Menurutnya, MCH sendiri dirancang sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif lintas sektor, mulai dari seni-budaya, desain, teknologi, film, kuliner, hingga kewirausahaan sosial.

Kehadirannya di kawasan Jalan Nusantara diharapkan menjadi titik temu antara komunitas kreatif, pelaku usaha, dan pemerintah dalam membangun ekosistem kota yang inovatif dan inklusif.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Dengan adanya MoU ini, langkah konkret berikutnya adalah proses implementasi teknis, revitalisasi, serta penyusunan model pengelolaan bersama yang berkelanjutan antara Pemerintah Kota Makassar melalui MCH dan LMAN, dengan melibatkan berbagai kolaborator terkait,” jelasnya.

Aset tersebut kini difungsikan untuk mendukung kegiatan kreatif, literasi, dan pengembangan bakat anak muda di Makassar, melalui kehadiran Makassar MCH Nusantara.

Gedung baru berlantai lima ini dirancang sebagai pusat kolaborasi dan inovasi anak muda Makassar.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Lantai pertama menjadi area publik dan literasi, tempat warga bisa berinteraksi dan menyalurkan ide. Lantai kedua difokuskan pada ruang kolaborasi dan edukasi.

Lantai ketiga menghadirkan galeri serta area pameran bagi pelaku seni dan kreatif lokal. Lantai keempat berfungsi sebagai ruang manajemen dan produksi konten kreatif.

Lantai kelima, dikenal sebagai rumah hijau, menjadi ruang urban farming yang merepresentasikan semangat keberlanjutan.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Melalui fasilitas ini, digarap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif melalui kegiatan inkubasi, pameran, produksi, serta pemberdayaan masyarakat.

“Yang diharapkan peningkatan ekonomi kreatif daerah, melalui kegiatan inkubasi, pameran, dan produksi,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Rional Silaban, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah Pemkot Makassar ang dinilai visioner dalam memanfaatkan aset negara secara produktif.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Kami sangat mengapresiasi penggunaan aset yang dimiliki oleh BLU LMAN ini,” tuturnya.

“Pemerintah pusat memang membentuk BLU LMAN agar aset-aset negara dapat dikelola secara fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat,” tambah Rional.

Ia menjelaskan bahwa LMAN memiliki mandat untuk mengelola aset negara dengan pola keuangan badan layanan umum, sehingga mampu memberikan keleluasaan dalam pemanfaatannya sesuai kebutuhan pemerintah daerah.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Lanjut dia, ketika aset diserahkan pengelolaan, maka LMAN bisa menyiapkan aset-aset yang dapat digunakan secara optimal sesuai dengan keperluan masyarakat.

“Karena itu, kami berterima kasih karena aset ini akan didayagunakan dan dimanfaatkan menjadi Makassar Creative Hub,” ungkapnya.

Rional juga menilai langkah Wali Kota Makassar sebagai contoh baik bagi daerah lain dalam menciptakan ruang ekspresi dan kemandirian bagi generasi muda.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

” Saya sangat bergembira karena ini digunakan untuk mendorong generasi muda agar memiliki sifat entrepreneurial,” jelasnya.

“Saya berharap apa yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya dalam melakukan unlocking potential dari generasi muda,” lanjut Rional.

Lebih jauh, Dirjen KN mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan masih memiliki sejumlah aset negara di sekitar Kota Makassar yang dapat dioptimalkan untuk kepentingan publik. Ia pun membuka peluang kerja sama lanjutan dengan Pemerintah Kota Makassar.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Beberapa aset tersebut dulunya beralih kepada pemerintah sejak krisis tahun 1998, termasuk aset yang sekarang digunakan ini.

“Kalau Pak Wali Kota berkenan, kami siap berkoordinasi untuk memanfaatkan aset-aset lain yang dimiliki Kementerian Keuangan di sekitar Makassar,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Rional menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Makassar dan generasi muda kota ini atas semangat inovatif yang terus tumbuh.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Sekali lagi, selamat kepada masyarakat muda di Makassar yang memiliki wali kota dengan perhatian besar terhadap kreativitas dan pengembangan potensi anak muda,” tutup Rional.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas terlaksananya penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Makassar dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Makassar Creative Hub (MCH) Nusantara, Jalan Nusantara Makassar, tersebut menjadi momentum penting bagi Pemkot Makassar dalam memperluas akses ruang kreatif dan pengembangan potensi anak muda di kota ini.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Saya sangat bangga karena akhirnya kita bisa melaksanakan penandatanganan MoU untuk menggunakan tempat ini,” tuturnya.

“Kami memang sangat membutuhkan wadah untuk mengakses dan mewadahi keinginan anak-anak muda Kota Makassar,” lanjut Munafri di hadapan Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu RI, Rional Silaban, dan tamu undangan lainnya.

Menurut Munafri, Pemerintah Kota Makassar sebelumnya telah memiliki satu Creative Hub di kawasan Pantai Losari, yang kini menjadi pusat aktivitas kreatif dan pembelajaran bagi anak muda. Namun, tingginya antusiasme masyarakat membuat fasilitas tersebut selalu penuh setiap hari.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“MCH yang dibangun di Pantai Losari itu jadwalnya sudah sangat padat. Setiap hari penuh kegiatan. Maka, kami merasa perlu menghadirkan ruang tambahan untuk menampung semangat anak muda yang luar biasa ini,” jelasnya.

Ia menjelaskan, MCH dirancang bukan hanya sebagai ruang berkumpul, tetapi juga sebagai tempat pengembangan kemampuan melalui upscaling dan upgrading skill, baik secara individu maupun komunitas.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan di sana, mulai dari pelatihan wirausaha, produksi konten kreatif, hingga kegiatan berskala nasional dan internasional. Munafri mencontohkan sejumlah kolaborasi yang pernah terjadi.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Beberapa waktu lalu, Netflix mengadakan kegiatan casting di Creative Hub untuk pembuatan film, dan salah satu anak Makassar terpilih sebagai pemeran utama,” bebernya Appi.

“Lalu, kami juga sedang berkomunikasi dengan Apple Academy, semoga ke depan mereka bisa membuka hub di Kota Makassar untuk kawasan Indonesia Timur,” tambahnya.

MCH diluncurkan pada Juni 2025 di Anjungan Pantai Losari sebagai ruang gratis, inklusif, dan terbuka bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, perempuan, dan kelompok marginal.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Dengan dukungan berbagai OPD, MCH menjadi pusat pelatihan bersertifikasi, inkubasi UMKM, serta ruang produksi karya, memperkuat posisi Makassar sebagai kota kreatif di Indonesia Timur.

Selain itu, sejumlah perusahaan juga telah menjadikan Creative Hub sebagai lokasi rekrutmen tenaga kerja. Hasilnya, beberapa anak muda Makassar kini telah diberangkatkan bekerja ke Jepang.

“Kami memberikan semua fasilitas ini secara gratis, agar anak-anak Makassar bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha,” ungkap Munafri.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Ia menegaskan, keberadaan MCH merupakan bentuk nyata hadirnya pemerintah di tengah masyarakat dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan dan pengangguran.

Lanjut dia, Creative Hub ini benar-benar memberikan aksi nyata bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat.

“Banyak daerah datang ke Makassar untuk studi tiru. Tapi kami pun terus berbenah karena merasa belum sempurna. Kehadiran Creative Hub Nusantara ini menjadi upaya untuk mengurai beban kegiatan yang sangat padat di MCH Losari,” ucapnya.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Munafri menyebut, dengan jumlah penduduk Makassar mencapai 1,4 juta jiwa, yang tersebar di 15 kecamatan dan 153 kelurahan, kebutuhan ruang kreatif dan pelatihan sangat besar.

Oleh karena itu, Pemkot Makassar berencana menambah dua Creative Hub baru di tahun depan untuk menjawab permintaan yang terus meningkat.

Disebutkan, tingkat pengangguran terbuka tahun lalu masih di angka dua digit, sekitar 11 persen.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Alhamdulillah sekarang sudah turun menjadi 9 persen. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah berfungsinya Creative Hub ini dalam memberikan ruang dan kesempatan bagi anak muda untuk bekerja dan berwirausaha,” paparnya.

Lebih lanjut, Munafri mengungkapkan harapannya agar MCH Nusantara menjadi tempat spesialisasi karya anak muda Makassar, khususnya di bidang digital dan teknologi.

Appi ingin menjadikan tempat ini sebagai ruang spesialisasi karya anak-anak Makassar.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Banyak di antara mereka yang tertarik dengan dunia digitalisasi, coding, dan programming. Kegiatan seperti itu sudah sering dilakukan di sini,” terangnya.

Menariknya, seluruh kegiatan di Creative Hub dikelola oleh anak muda sendiri, agar atmosfernya lebih segar dan sesuai karakter generasi saat ini.

Pihak Pemkot melibatkan anak muda dalam pengelolaan agar nuansanya tidak seperti diklat formal.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

“Pendekatannya, penuh kreativitas, dan mentor-mentornya pun kami pilih agar sesuai dengan semangat anak muda yang belajar sambil berkarya,” ujarnya.

Munafri juga menyampaikan rasa terima kasih dan haru atas kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan melalui LMAN untuk memanfaatkan aset negara tersebut.

Mendapatkan gedung seperti ini. Ada amfiteater, ruang terbuka, dan kelas-kelas pelatihan. Ini luar biasa,” tutur Munafri kepada Dirjen Kekayaan Negara.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi awal kolaborasi jangka panjang antara Pemerintah Kota Makassar dan Kementerian Keuangan untuk mencetak generasi muda yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi.

“Semoga dari hasil penandatanganan kerja sama ini, kita benar-benar bisa menciptakan generasi yang mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutup Munafri disambut tepuk tangan.

Melalui kolaborasi strategis ini, Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya menjadikan Makassar sebagai kota kreatif, kolaboratif, dan berdaya saing di kawasan Timur Indonesia, sekaligus mengoptimalkan aset negara agar memberikan manfaat sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu RI, Rional Silaban, bersama jajaran DJKN, pejabat LMAN, serta sejumlah perwakilan Pemerintah Kota Makassar.

————————-
Fokus operasional & ruang kerja kreatif:

– Kantor staf, ruang partisi kerja, studio produksi (foto, video, grafis, editing).
– Kolaborator: Asosiasi industri kreatif dan ketenagakerjaan.
– Tenaga kerja tetap: 20 orang (kepala kantor, operator, CS, desain, foto‑video, editor, admin, keamanan & kebersihan).

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Fokus sustainability & green innovation:

– Fasilitas: greenhouse/kebun rooftop.
– Kolaborator: Dinas Lingkungan Hidup, komunitas Makassar Berkebun, Tanami Tanata.
– Tujuan: edukasi lingkungan dan praktik pertanian perkotaan.

——————————–

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

MCH Nusantara, ada 5 Lantai Ruang Kreatif di Jalan Nusantara:

Lantai 1: – Area Publik & Literasi.

– Fungsi: ruang interaksi terbuka untuk mempromosikan karya lokal.
– Fasilitas: pelataran & parkir motor, resepsionis, MCH Store, amfiteater, panggung, perpustakaan, ruang komunal.
– Kolaborator: Dinas PU, Diskominfo, Dinas Perpustakaan, komunitas literasi, media, UMKM, kelompok budaya.
– Tujuan: menjadi titik pertemuan antara komunitas dan masyarakat luas, mendukung edukasi, co‑working, serta inkubasi usaha kreatif.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

Lantai 2: – Kolaborasi & Edukasi.

– Fungsi: ruang belajar dan kerja sama antar‑pelaku kreatif.
– Fasilitas: kafe, ruang kelas, co‑working space.
– Kolaborator: komunitas, SKPD mitra, pelaku usaha kafe, media.
– Tujuan: meningkatkan kapasitas ekonomi kreatif lewat pembelajaran praktis dan jaringan.

Lantai 3: – Galeri & Pameran.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

– Fungsi: menampilkan seni visual dan pertunjukan.
– Fasilitas: galeri seni, ruang kelas, teras kafe.
– Kolaborator: Dinas PU, komunitas seni & budaya, media.
– Tujuan: memberi eksposur luas bagi seniman lokal dan memperkaya budaya kota.

Lantai 4: – Manajemen & Produksi.
– Fungsi: pusat administrasi dan produksi konten.
– Fasilitas: kantor staf, ruang partisi kerja, studio produksi (foto, video, grafis, editing).
– Kolaborator: asosiasi industri kreatif, tenaga kerja terampil.
– Tujuan: mendukung operasional harian dan menghasilkan karya berkualitas.

Lantai 5: – Rumah Hijau & Urban Farming.

Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Makassar Tembus 6,18 Juta, Tumbuh 12 Persen di Tahun 2025

– Fungsi: edukasi lingkungan dan praktik pertanian perkotaan.
– Fasilitas: greenhouse/kebun rooftop.
– Kolaborator: Dinas Lingkungan Hidup, komunitas Makassar Berkebun, Tanami Tanata.
– Tujuan: menumbuhkan kesadaran ekologis dan inovasi hijau.
Dampak yang Diharapkan
– Ekonomi kreatif daerah lewat inkubasi, pameran, dan produksi.
– Pemberdayaan masyarakat, co‑working dan ruang pelatihan membuka peluang kerja.
– Optimalisasi aset negara, bangunan milik Kementerian Keuangan (LMAN) dimanfaatkan untuk manfaat sosial‑ekonomi nyata.
– Citra Makassar, memperkuat posisi kota sebagai hub kreatif kolaboratif di Indonesia Timur. (*)