0%
logo header
Jumat, 17 Oktober 2025 09:30

Dari Mihrab Masjid ke Mihrab Akademik: Imam Masjid Nurudda’wah Muhammadiyah Mamajang Raih Gelar Doktor Syariah di UIN Alauddin Makassar

Rafael Elfano
Editor : Rafael Elfano
Dr. Zainal Abidin, SH, MH, Resmi Raih Gelar Doktor Syariah Hukum Islam di UIN Alauddin Makassar.
Dr. Zainal Abidin, SH, MH, Resmi Raih Gelar Doktor Syariah Hukum Islam di UIN Alauddin Makassar.

Notuladaily.com, Makassar – Pengabdian Zainal di Masjid Nurudda’wah dimulai pada November 2014. Saat itu, ia masih berstatus mahasiswa semester satu penerima beasiswa full dari Asia Moslem Charity Foundation (AMCF) di Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. Menjadi imam bukan sekadar aktivitas tambahan, tetapi bagian dari proses belajar dan pembentukan karakter.

Dalam 11 tahun pengabdiannya sebagai imam, Zainal menjalani berbagai fase kehidupan.

Ia memulai sebagai mahasiswa lajang, kemudian menikah, dan kini menjadi ayah dari tiga anak: Zaida Nabila Syakira, Zaida Maheera Syefaana, dan Muhammad Ubaidillah Zeein. Masjid menjadi ruang pengabdian yang membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan kedekatannya dengan masyarakat serta laboratorium untuk olah rohani dan proses pendewasaan jiwa.

Baca Juga : Pelindo Bersama Bank Sulselbar dan UIN Alauddin Diskusikan Rancangan Ibadah Umrah Jalur Kapal Laut

“Masjid bagi saya bukan hanya tempat shalat, tetapi ruang pembelajaran. Dari sana, saya belajar tentang kesabaran, keteladanan, dan komitmen. Dan saya selalu meyakini dan selalu sampaikan kepada semuanya bahwa, Masjid itu salah satu sumber keberkahan. Prinsipnya, urus rumah Allah, nanti Allah yang akan urus urusanmu semua. ujarnya usai sidang promosi doktor.

Konsistensi di Ranah Akademik

Selama aktif sebagai imam, Zainal tetap konsisten menempuh pendidikan tinggi. Ia menyelesaikan S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan predikat cum laude, melanjutkan S2 di UIN Alauddin Makassar juga dengan predikat cumlaude, dan menyelesaikan studi doktoralnya di bidang Syariah Hukum Islam pada tahun 2025. Selain itu, Zainal pernah mendapatkan beasiswa Daurah Internasional di Universitas Ummul Quro Makkah Saudi Arabia dari ASFA Foundation.

Baca Juga : Hebat! Mahasiswa Unismuh Makassar Raih Juara di MHQ Internasional

Keterlibatannya dalam penelitian dan kajian ilmiah tidak pernah terputus dari aktivitas dakwah dan pelayanan masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa peran keagamaan dan peran akademik dapat berjalan berdampingan secara harmonis.

Peran dalam Persyarikatan Muhammadiyah

Selain sebagai dosen dan imam, Zainal juga aktif dalam struktur persyarikatan Muhammadiyah. Ia menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Makassar. Dalam Perjalanan Panjangnya mengemban amanah menjadi Imam Masjid, mengantarkan Zainal Abidin menjadi Ketua Divisi Pembinaan Masjid LPCR-PM PWM Sulawesi Selatan. Selain itu, Zainal juga mendapatkan amanah sebagai Wakil Ketua PCM Mamajang periode 2022-2027. Kiprah ini menunjukkan peran strategisnya dalam mengembangkan dakwah tarjih, penguatan masjid, dan pembinaan masyarakat.

Baca Juga : Hebat! Mahasiswa Unismuh Makassar Raih Juara di MHQ Internasional

Integrasi Mihrab dan Akademik

Kisah Zainal Abidin menggambarkan integrasi antara mihrab masjid dan mihrab akademik. Ia menunjukkan bahwa pengabdian keagamaan dapat berjalan seiring dengan pengembangan intelektual. Dengan komitmen yang konsisten, seorang imam muda dapat berkembang menjadi akademisi yang berkontribusi pada pengembangan ilmu hukum Islam.

“Gelar doktor bukan puncak, tapi amanah untuk terus mengabdi. Baik di masjid, kampus, maupun masyarakat,” tegasnya.