Notuladaily.com, Pinrang – Upaya menjaga ekosistem laut dan melindungi pesisir dari ancaman abrasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Gerakan ini bukan hanya sebatas menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat pesisir, khususnya para nelayan.
Sebab, mangrove dikenal sebagai habitat alami kepiting bakau yang bernilai ekonomis tinggi, sekaligus menjadi tempat berkembang biak ikan yang menjadi sumber penghidupan utama nelayan.
Baca Juga : Pemkab Pinrang Terima Kode Registrasi Desa Sempang, Layanan Publik Kian Dekat ke Warga
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pinrang, A. Muhammad Taufiq, menyampaikan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah strategis dalam menghadapi ancaman abrasi, terutama di kawasan pesisir Teluk Parepare.
“Selain mencegah abrasi, mangrove juga menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir yang menjadi ladang penghidupan masyarakat nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Taufiq menegaskan bahwa manfaat mangrove sangat luas. Selain menjaga keseimbangan lingkungan, keberadaan mangrove juga mendukung ketahanan pangan dari sektor perikanan.
Baca Juga : Peringati Hari Ibu ke-97, Pemkab Pinrang Apresiasi Kontribusi Perempuan
Dengan ekosistem pesisir yang sehat, hasil tangkapan nelayan dapat meningkat dan memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan keluarga nelayan.
Gerakan penanaman mangrove ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah tidak hanya fokus pada sisi lingkungan, tetapi juga bagaimana masyarakat pesisir dapat merasakan manfaat nyata dari keberadaan mangrove dalam jangka panjang.
Baca Juga : Pemkab Pinrang Matangkan Persiapan MTQ 2026 di Kecamatan Lanrisang
Bagi masyarakat Wiringtasi dan sekitarnya, kehadiran mangrove bukan sekadar benteng alami dari abrasi, melainkan juga simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Dengan menjaga alam, masyarakat pesisir Pinrang diharapkan semakin sejahtera dan ekosistem laut tetap terjaga untuk generasi mendatang.
