Notuladaily.com, Makassar – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan 34 rumah sakit di Indonesia mampu melakukan operasi jantung terbuka pada akhir 2026.
Target ini diumumkan saat peresmian kerja sama antara RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan King Salman Relief, sebuah lembaga kemanusiaan Arab Saudi, Selasa (2/9/2023).
Baca Juga : Gubernur Sulsel Lakukan Groundbreaking Matano Belt Road, Hubungkan Luwu Timur–Sulteng via Darat
Budi menekankan pentingnya setiap provinsi memiliki rumah sakit yang mampu menangani prosedur bedah jantung terbuka, seperti bypass dan penggantian katup jantung. “Kita akan memastikan rumah sakit utama di 34 provinsi memiliki kemampuan melakukan operasi jantung terbuka dengan minimal tiga prosedur utama,” ujarnya.
Saat ini, beberapa RSUP di Indonesia sudah mampu melakukan operasi jantung terbuka. Namun, pemerintah berkomitmen untuk memperluas layanan ini hingga ke daerah tertinggal. “Minggu depan, saya akan menghadiri peluncuran prosedur bedah jantung terbuka pertama di sebuah provinsi. Ini akan mempersingkat waktu tempuh pasien yang sebelumnya harus menempuh perjalanan 2-3 jam ke Jawa,” tambah Budi.
Kerja sama dengan King Salman Relief tidak hanya membawa dampak finansial, tetapi juga transfer teknologi dan pengetahuan. Arab Saudi menyiapkan peralatan medis tercanggih yang untuk pertama kalinya digunakan di luar Pulau Jawa.
Baca Juga : Fatmawati Rusdi: Pemberdayaan Perempuan Tanggung Jawab Bersama Menuju Indonesia Emas 2045
Nilai investasi teknologi ini setara dengan miliaran rupiah, memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia.
Dr. Syafri Kamsul Arif, Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo, menyatakan bahwa kerja sama ini telah membawa dampak signifikan. “Kami tidak hanya melayani pasien dari Sulawesi Selatan, tetapi juga dari Papua dan Sulawesi Tengah. Sejak program dimulai, 34 operasi jantung berhasil dilakukan, baik untuk pasien dewasa maupun anak-anak,” jelasnya.
Dukungan Arab Saudi melalui KS Relief telah memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah, menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan layanan kesehatan. “Tenaga medis ahli dari Arab Saudi siap melakukan operasi jantung untuk 15–20 pasien setiap periode. Kami akan memfasilitasi program ini agar berjalan lancar,” ucapnya.
Baca Juga : Wagub Sulsel Buka Kaukus Perempuan Parlemen, Bahas Stunting dan Kekerasan terhadap Perempuan
Kolaborasi serupa sebelumnya telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Keberhasilan program ini membuka peluang untuk replikasi di rumah sakit lainnya. Prof. Syafri berharap kerja sama ini berkelanjutan dan menjadikan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai pusat layanan operasi jantung terkemuka di Indonesia Timur.
“Dengan adanya layanan operasi jantung di Makassar, beban pasien yang harus dirujuk ke Jawa dapat dikurangi. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kolaborasi pengetahuan antara tenaga medis Indonesia dan Arab Saudi,” pungkasnya.
Transformasi layanan operasi jantung di Indonesia tidak hanya meningkatkan akses kesehatan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan medis di masa depan.
