0%
logo header
Kamis, 28 Agustus 2025 21:42

Diterima Malaka, Aliansi Unismuh Satu Tolak Kenaikan Tunjangan DPR dan Dorong Reformasi Agraria

Musa
Editor : Musa
Legislator Fraksi NasDem DPRD Sulawesi Selatan, Mahmud La Kaiya (Malaka).
Legislator Fraksi NasDem DPRD Sulawesi Selatan, Mahmud La Kaiya (Malaka).

Notuladaily.com, Makassar – Legislator Fraksi NasDem DPRD Sulawesi Selatan, Mahmud La Kaiya (Malaka), menyatakan sikap tegas menolak kenaikan gaji DPR saat menerima massa aksi Aliansi Unismuh Satu di Kantor DPRD Sulsel, Kamis (28/8/2025).

Sekitar 50 mahasiswa yang dipimpin Presiden Mahasiswa Unismuh Makassar, Muh. Hasbi Assidiq, menggelar aksi damai menyuarakan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Massa dari aliansi Unismuh Satu juga membentangkan spanduk bertuliskan “Indonesia di Persimpangan Jalan” sebagai simbol kekecewaan publik.

Baca Juga : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Anggota DPRD Sulsel Minta BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan

Mahmud menyambut baik aspirasi mahasiswa tersebut dengan duduk dan dialog secara terbuka. Ia menyatakan bahwa keresahan masyarakat yang disuarakan mahasiswa harus menjadi perhatian serius para wakil rakyat.

“Saya bersama adik-adik dari Unismuh telah memahami dan mempelajari isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Dalam pernyataannya, Mahmud menegaskan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai membebani masyarakat.

Baca Juga : Fauzan Guntur Raih Penghargaan Kader Muda Terbaik PPP Sulsel 2025

Mulai dari wacana kenaikan gaji DPR, permasalahan agraria, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), evaluasi RKUHP, hingga isu kenaikan pajak.

Ia menegaskan akan membawa aspirasi ini ke tingkat pusat untuk ditindaklanjuti. “Kami dari Sulawesi Selatan meminta seluruh anggota DPR di tingkat pusat segera melaksanakan tuntutan masyarakat dan mahasiswa agar kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada rakyat,” tegas Mahmud.

Sekadar tahu, Aksi yang berlangsung tertib ini ditutup dengan penyampaian sikap bersama sebelum massa membubarkan diri menjelang petang.