0%
logo header
Senin, 25 Agustus 2025 15:29

Retret Kepemimpinan Desa Maros Ditutup Meriah

Puspita
Editor : Puspita
Retret Kepemimpinan Desa Maros Ditutup Meriah.
Retret Kepemimpinan Desa Maros Ditutup Meriah.

Notuladaily.com, Maros – Suasana sore di Markas Brigif 3/TBS Kostrad Kariango, Tanralili, menjadi penutup yang penuh makna bagi 80 kepala desa dari seluruh Maros. Setelah tiga hari penuh disiplin, pembekalan, dan kebersamaan, retret orientasi kepemimpinan desa resmi berakhir, Minggu (24/8/2025).

Dengan mengusung tema “Dari Desa untuk Indonesia”, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan ruang refleksi dan penguatan tekad bagi para kades dalam memimpin warganya.

Saoraja Institute hadir menyusun kurikulum dan menjadi fasilitator, sementara Kostrad membekali para peserta dengan latihan bela negara dan ketahanan kebangsaan.

Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Bupati Maros Tegaskan Larangan Petasan dan Miras

Wakil Bupati Maros, Andi Muetazim Masyur, menegaskan bahwa kepala desa adalah garda terdepan yang harus berani menghadapi tantangan nyata masyarakat.

“Kepala desa harus berperang melawan kemiskinan, stunting, dan menjaga ketahanan pangan. Apa yang didapatkan selama tiga hari ini harus benar-benar dipraktikkan di desa masing-masing,” ucap Muetazim penuh semangat.

Apresiasi juga datang dari Wakil Sementara Komandan Brigif 3/Tri Budi Sakti, Kolonel Inf Ari Widyo Prasetyo, S.Sos., yang menilai para kades mampu menunjukkan dedikasi tinggi meski sebagian besar sudah berusia matang.

Baca Juga : Bupati Maros Chaidir Syam Ajak Ayah Lebih Terlibat Lewat Gerakan Ayah Mengambil Rapor

“Kami bangga. Meski usia mereka tak lagi muda, semangat yang ditunjukkan dalam ketangkasan maupun wawasan kebangsaan sungguh luar biasa,” kata Muetazim.

Momen paling ditunggu hadir saat panitia menobatkan Kepala Desa Bonto Tallasa dan Kepala Desa Tenrigangkae sebagai peserta terbaik. Penghargaan ini disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.

Salah satunya, Mustakim, Kepala Desa Bonto Manurung, mengaku retret ini menjadi pengalaman tak terlupakan.

Baca Juga : Menara Pamsimas Ambruk, Pemkab Maros Cari Solusi Pemulihan Air Bersih

“Alhamdulillah, selama tiga hari kami belajar tentang kepemimpinan, disiplin, dan kebersamaan. Kalau tahun depan ada lagi, insyaAllah kami siap ikut kembali,” katanya dengan senyum lega.

Retret ini meninggalkan jejak bukan hanya di markas militer, tapi juga di hati para kepala desa. Harapannya, semangat kebersamaan dan disiplin yang lahir dari Kariango akan menjelma menjadi energi baru untuk membangun desa-desa di Maros yang lebih sejahtera dan mandiri.