0%
logo header
Senin, 11 Agustus 2025 22:00

Empat Puskesmas Pegunungan di Maros Krisis Dokter

Puspita
Editor : Puspita
Empat Puskesmas Pegunungan di Maros Krisis Dokter

Notuladaily.com, Maros – Sejumlah puskesmas di wilayah pegunungan Kabupaten Maros mengalami kekurangan tenaga dokter.

Dinas Kesehatan Kabupaten Maros mencatat, setidaknya empat puskesmas terdampak kekosongan atau keterbatasan tenaga medis.

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi di Puskesmas Mallawa, Camba, Cenrana, dan Tompobulu.

Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Bupati Maros Tegaskan Larangan Petasan dan Miras

Saat ini, masing-masing puskesmas hanya memiliki satu hingga dua dokter umum atau gigi.

“Di Puskesmas Mallawa hanya ada satu dokter gigi. Di Camba dan Cenrana masing-masing satu dokter. Di Tompobulu ada dua,” ungkap Yunus, Selasa, (05/08/2025).

Padahal, menurut standar pelayanan, satu puskesmas idealnya memiliki tiga hingga empat dokter, mengingat satu dokter seharusnya menangani maksimal 5.000 penduduk.

Baca Juga : Bupati Maros Chaidir Syam Ajak Ayah Lebih Terlibat Lewat Gerakan Ayah Mengambil Rapor

Sementara di wilayah pegunungan, jumlah penduduk per kecamatan bisa mencapai 15.000 hingga 20.000 jiwa.

Kondisi ini bukan hal baru. Yunus mengatakan bahwa setiap kali formasi CPNS dibuka, tidak ada dokter yang melamar untuk ditempatkan di wilayah pegunungan.

“Beberapa kali dibuka formasi dokter lewat CPNS, tapi tidak ada yang melamar di wilayah pegunungan,” jelasnya.

Baca Juga : Menara Pamsimas Ambruk, Pemkab Maros Cari Solusi Pemulihan Air Bersih

]Ia menilai, faktor geografis dan insentif menjadi kendala utama rendahnya minat dokter.

“Jauh dari kota, tapi gaji sama. Jadi banyak dokter lebih memilih bertugas di wilayah perkotaan,” tambah Yunus.
Meskipun kekurangan dokter, layanan di puskesmas tetap berjalan. Pemerintah daerah terus melakukan koordinasi dengan dokter yang tersedia, agar pelayanan dasar tetap bisa diberikan kepada masyarakat.

Bupati Maros, Chaidir Syam, membenarkan persoalan tersebut. Ia menyebut bahwa tahun ini pun Pemkab membuka formasi dokter dalam seleksi CPNS, namun tidak satu pun pelamar mendaftar untuk wilayah pegunungan.

Baca Juga : Pemkab Maros Matangkan Desain Saluran Induk untuk Atasi Banjir di Moncongloe

Sebagai solusi, Pemkab Maros kini menggandeng sejumlah perguruan tinggi kedokteran, seperti Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI), untuk menjalankan program magang di puskesmas pegunungan.

Pemerintah daerah juga tengah menyusun peraturan bupati (Perbup) tentang insentif khusus bagi dokter yang bersedia ditempatkan di wilayah terpencil.

“Harapannya bisa jadi daya tarik agar ada yang bersedia mendaftar ke daerah pegunungan,” kata Chaidir.