0%
logo header
Senin, 28 Juli 2025 11:38

Awasi Ketat Beras SPHP di Parepare, Satgas Pangan Sulsel Bersama KSP ke Pasar Lakessi

Puspita
Editor : Puspita
Awasi Ketat Beras SPHP di Parepare, Satgas Pangan Sulsel Bersama KSP ke Pasar Lakessi

Notuladaily.com, Parepare –– Untuk memastikan penyaluran dan penjualan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) tetap sesuai aturan, Satgas Pangan Sulsel bersama Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan kunjungan langsung ke Pasar Lakessi, Kota Parepare, Rabu, 23 Juli 2025.

Tim dipimpin oleh Kanit 3 Subdit 1 Indag Polda Sulsel, AKP Jabbar, dan Senior Advisor KSP, Bodro Pambuditomo, serta didampingi perwakilan dari Bulog Sulsel, Pimpinan Cabang Bulog Parepare, Moh. Junaedy.

Dari jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag), Andi Wisnah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Muhammad Idris, dan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setdako, Rudi M.

Baca Juga : Hadiri Silaturahmi Milad ke-113 Muhammadiyah, Tasming Hamid: Tema Kemakmuran untuk Semua Sangat Relevan

Selama di Pasar Lakessi, tim Satgas Pangan Sulsel bersama KSP mengunjungi kios pedagang yang menjual beras SPHP.

Mereka memastikan skema penyaluran, hingga harga penjualan beras SPHP ke masyarakat sudah sesuai aturan pemerintah.

Selain itu, timbangan pedagang pengecer beras SPHP pun tak luput dari pegecekan tim Satgas Pangan Sulsel.

Baca Juga : Kota Parepare Raih Dua Penghargaan Prestisius dari Kemenkumham Sulsel

Secara umum, sejak disalurkannya beras SPHP di pasaran, khususnya di Pasar Lakessi. Harga beras mulai stabil.

“Sebelumnya, beras jensi premium dijual Rp15.000 hingga 16.000 per kilogram. Sekarang, harga beras sudah ada penunrunan sekitar Rp1.000 per kilogram sejak beras SPHP sudah dijual,” jawab salah seorang pedagang kepada tim Satgas Pangan Sulsel.

Ia mengaku bahwa beras premium yang dijual itu, dibeli dari Kabupaten Pinrang. “Beras premium ini, saya beli dari Pinrang. Tetapi sejak beras SPHP dari Bulog sudah ada. Pembeli banyak beli beras SPHP. Kemungkinan harganya murah disbanding beras premium,” ujarnya.