Notuladaily.com, Makassar – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi NasDem, Mahmud, kembali melaksanakan reses masa sidang III tahun 2025 dengan menggelar temu konstituen di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Minggu (27/7/2025).
Dimana, temu konstituen ini menjadi wadah bagi anggota DPRD Sulsel untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat yang telah di wakili.
Dalam sambutannya, Mahmud menegaskan bahwa reses merupakan tugas pokok anggota DPRD untuk turun langsung ke daerah pemilihan (dapil) guna menjalin silaturahmi dan mendengar langsung keluhan serta kebutuhan masyarakat.
Baca Juga : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Anggota DPRD Sulsel Minta BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan
“Tugas kami sebagai anggota DPRD adalah turun ke dapil, menyapa dan menyerap aspirasi warga yang kami wakili. Tapi masyarakat juga perlu tahu, tidak semua persoalan bisa diselesaikan oleh provinsi, karena ada yang menjadi kewenangan kota atau pusat,” jelas Mahmud.
Dalam sesi dialog, sejumlah warga menyampaikan aspirasi yang dominan terkait peningkatan kualitas pendidikan.
Mulai dari mutu guru, fasilitas sekolah dasar, insentif komite sekolah, hingga kelanjutan pembangunan SMAN 23 Makassar yang hingga kini belum rampung.
Baca Juga : Fauzan Guntur Raih Penghargaan Kader Muda Terbaik PPP Sulsel 2025
Warga juga menyinggung kurangnya perhatian terhadap siswa berprestasi serta persoalan teknis dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA.
Menanggapi hal itu, Mahmud yang juga Anggota Komisi E DPRD Sulsel membidangi kesejahteraan rakyat (Kesra), mengakui bahwa sektor pendidikan menjadi perhatian utama yang terus diperjuangkannya.
“Soal kualitas pendidikan, ini bukan hanya di tingkat SD tapi di semua jenjang harus kita benahi. Untuk siswa berprestasi, kami sudah usulkan bantuan hibah beasiswa. Tapi memang prosesnya akan cair tahun depan,” jelasnya.
Baca Juga : Pimpin KPP Sulsel, Andi Nirawati Dorong Penguatan Peran Perempuan di Parlemen
Terkait kondisi SMAN 23 Makassar, legislator NasDem Sulsel ini, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meninjau langsung kondisi fisik bangunan sekolah tersebut.
“Plafon dan atapnya nyaris roboh, meski konstruksi utamanya masih bagus. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Sulsel, dan mereka menyatakan anggaran rehabilitasi akan segera turun,” beber Mahmud.
Mahmud menambahkan, sudah ada alokasi anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan, namun terkendala masalah legalitas lahan yang hingga kini belum tuntas.
Baca Juga : DPRD Sulsel Minta OPD Perketat Perizinan THM Jelang Nataru
“Ada juga rencana bantuan dari CSR yang dijanjikan oleh kepala dinas untuk rehabilitasi SMAN 23. Saya sudah lihat langsung, kondisinya sangat miris. Ini harus segera ditangani,” tegasnya.
Melalui reses ini, Mahmud berkomitmen untuk terus mendorong penyelesaian berbagai persoalan masyarakat di sektor pendidikan maupun lainnya, dengan tetap mengedepankan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kewenangannya.
