Notuladaily.com, Lutim – Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H. Bahri Suli, memimpin langsung upacara Hari Kesadaran Nasional yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Lutim, Kamis (17/07/2025).
Momentum bulanan yang rutin digelar setiap tanggal 17 ini menjadi pengingat pentingnya semangat kebangsaan, tanggung jawab, dan kedisiplinan, khususnya bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam amanatnya, Bahri Suli menegaskan bahwa pelaksanaan upacara bukan sekadar rutinitas seremonial, namun menjadi refleksi dari kesadaran sebagai abdi negara.
Baca Juga : Monev Program Penanggulangan AIDS, Wabup Puspa: ODHIV Tidak Boleh Dijauhi!
Ia menyoroti pentingnya kehadiran ASN dalam upacara dengan penuh kesadaran, serta memperhatikan penggunaan atribut dan pakaian dinas sesuai ketentuan.
“Saya berharap kehadiran kita untuk melaksanakan upacara ini betul-betul dengan kesadaran penuh. Hari ini saya melihat kita berpakaian KORPRI, tapi ada yang tidak lengkap. Kalau berpakaian KORPRI, harus lengkap dengan kopiah. Ini adalah bentuk kedisiplinan dalam menjaga identitas kita sebagai ASN,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bahri juga menyoroti pemakaian jilbab yang tidak sesuai warna. Ia menekankan pentingnya mengikuti aturan, termasuk pemilihan warna jilbab yang telah ditentukan sebagai bagian dari seragam dinas
Baca Juga : Pemprov Sulsel Tinjau Jalan Ussu–Nuha–Bts Sulteng, Anggaran Siap Digelontorkan
“Termasuk bagi perempuan, menggunakan jilbab pun ada warnanya, bukan sembarang warna. Ini perlu kita koreksi agar aturan penggunaan pakaian dinas bisa dijalankan dengan baik,” ujarnya.
Salah satu hal lain yang turut menjadi perhatian Bahri Suli adalah ketidakteraturan papan nama yang digunakan oleh ASN saat upacara.
H. Bahri Suli menilai, papan nama yang tidak seragam dan bahkan ada yang sudah tidak terbaca merupakan bentuk kurangnya kepedulian terhadap identitas profesi.
Baca Juga : Bupati Ibas Terima Penghargaan Atas Dedikasi dalam Pembangunan KDMP
“Sudah lama saya amati dan baru hari ini saya koreksi. Tidak bisakah kita seragamkan warna papan nama? Dasarnya putih, tulisannya hitam. Saya lihat sekarang ada macam-macam warna, bahkan ada yang sudah tidak bisa dibaca. Ini bentuk kepedulian kita bersama, karena papan nama itu selalu kita gunakan saat upacara,” jelasnya.
Sekda pun menegaskan bahwa mulai minggu depan, ia berharap seluruh ASN sudah menggunakan papan nama dengan desain seragam dan pakaian dinas yang sesuai aturan.
Hal ini, kata Ia, bukan hanya untuk estetika, tetapi juga mencerminkan keseragaman, disiplin, dan profesionalisme sebagai ASN.
Baca Juga : Pimpin Upacara HKN, Bupati Ibas Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Lingkungan Kerja yang Layak
“Kedisiplinan sangat penting, bukan hanya saat upacara seperti ini, tapi juga dalam penggunaan atribut dan pakaian dinas. Tolong ikuti sesuai aturan yang ada, karena ini bagian dari evaluasi dan peningkatan disiplin kita sebagai ASN,” pungkas H. Bahri Suli.
Upacara Hari Kesadaran Nasional ini menjadi panggung refleksi dan koreksi bersama untuk terus meningkatkan kualitas ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional, disiplin, dan berintegritas.
