Notuladaily.com, Maros – Bupati Maros, Chaidir Syam, bersama jajaran panitia pelaksana kegiatan budaya Gau Maraja Leang-Leang 2025, menggelar audiensi dengan Menteri Pertanian Republik Indonesia pada Minggu (11/5/2025).
Pertemuan berlangsung dalam suasana santai di salah satu kedai kopi di Kota Makassar, membahas perkembangan persiapan kegiatan budaya tersebut yang dijadwalkan digelar pada Juli 2025 mendatang.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Maros, Marjan Massere, selaku Ketua Panitia Pelaksana Gau Maraja, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk revitalisasi warisan budaya lokal masyarakat Maros.
Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Bupati Maros Tegaskan Larangan Petasan dan Miras
Ia menekankan bahwa Gau Maraja bukan hanya agenda seremoni, melainkan upaya serius mengangkat kearifan lokal, sejarah prasejarah Leang-Leang, serta mempromosikan potensi budaya daerah secara nasional.
“Ini momentum penting untuk menunjukkan bahwa Maros tidak hanya kaya akan warisan prasejarah, tetapi juga mampu menyelenggarakan agenda budaya berskala nasional,” ujar Marjan.
Bupati Chaidir Syam menambahkan, aspek pertanian tradisional dan ketahanan pangan berbasis lokal juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan keterlibatan Kementerian Pertanian sebagai bentuk dukungan konkret terhadap penguatan sektor budaya yang terintegrasi dengan potensi agraris daerah.
Baca Juga : Bupati Maros Chaidir Syam Ajak Ayah Lebih Terlibat Lewat Gerakan Ayah Mengambil Rapor
“Kami berharap Bapak Menteri dapat hadir langsung di puncak acara dan menyampaikan arahan kepada para pelaku budaya dan petani lokal,” kata Chaidir.
Menteri Pertanian menyambut positif inisiatif Pemkab Gowa dan panitia pelaksana, serta menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan terhadap Gau Maraja Leang-Leang 2025. Ia menyebut kegiatan tersebut sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal, sekaligus mempromosikan pariwisata berbasis budaya di Sulawesi Selatan.
Gau Maraja Leang-Leang 2025 akan menampilkan sejumlah rangkaian kegiatan, seperti pameran sejarah dan artefak prasejarah, pertunjukan seni tradisional, diskusi budaya, hingga kegiatan komunitas. Acara ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros, dan diharapkan menjadi ikon budaya baru yang mengangkat nama Maros ke kancah nasional.
