0%
logo header
Jumat, 05 Desember 2025 10:24

Starlink Jadi Solusi Sementara Sebelum VSAT, Legislator PKB Syamsu Rizal MI Prioritaskan Selayar

Puspita
Editor : Puspita
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI.

Notuladaily.com, Makassar – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI memberikan bantuan internet starlink untuk daerah pemilihannya Sulawesi Selatan 1. Salah satunya di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Itu disampaikan saat melakukan pertemuan dengan sejumlah awak media di sekretariat kantor DPC PKB Makassar, Jalan Letjen Hertasning pada Kamis 4 Desember 2025.

“Jadi sambil menunggu kesiapan VSAT di daerah tertentu, kita menggunakan Starlink.
Contohnya di Selayar, kita bawa ke Taman Nasional Taka Bonerate, khususnya di Jampea dan Pulau Tinabo, yang lebih strategis untuk pengembangan pariwisata,”ujar Deng Ical-sapaan Syamsu Rizal.

Baca Juga : Muswil PKB Sulsel, Cucun Ajak Kader Perkuat Komitmen Kemanusiaan dan Pelayanan Publik

Menurutnya, dalam rangka menjamin konektivitas masyarakat, di Sulawesi Selatan i masih ada beberapa titik 3T yang belum ter-cover. Kawasan 3T ini menjadi tugas satelit Satria-1 melalui layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT).

“VSAT itu memang diperuntukkan bagi program 3T untuk konektivitas. Namun, belum semuanya bisa terlayani karena keterbatasan suprastruktur seperti antena, BTS mini, listrik, dan lain-lain,”katanya.

Karena itu, untuk beberapa lokasi dia membawa Starlink. Starlink ini relatif lebih kuat secara perangkat dan lebih independen.

Baca Juga : Komisi II DPR Dorong Omnibus Law Pemilu untuk Atasi Konflik dan Kekosongan Norma

“Kalau menunggu kesiapan VSAT, kadang bisa sampai tahun depan. Sementara kita ingin percepatan,”ucapnya.

Selanjutnya, perangkat itu diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk dioptimalkan sekaligus dilakukan assessment.

“Kalau pemerintah sudah bisa meng-cover, maka diberikan kesempatan kepada warga. Yang penting adalah bagaimana konektivitas bisa menjangkau seluruh masyarakat,”katanya.

Baca Juga : H. Ahmad Daeng Se’re: Politik Harus Hadir dengan Solusi Nyata untuk Rakyat

Untuk Starlink sendiri, program bantuannya tidak berbayar selama satu tahun. Biayanya ditanggung oleh pihak operasional. Jadi kalau dirasa bermanfaat, silakan digunakan dulu untuk satu tahun berikutnya.

“Mudah-mudahan sebelum diserahkan ke mekanisme pasar, pemerintah sudah bisa melayani. Itu target kita,”tutur Deng Ical.

Untuk jumlah daerah, khusus Selayar ada lima titik. Itu lokasi 3T. Sedangkan untuk VSAT sudah alokasikan sebanyak 28 titik ditambah 5, jadi total 31 titik.

Baca Juga : Cegah Diabetes pada Ibu Hamil, BLOSSOM Gelar Pemeriksaan Kesehatan di DPR RI

“Akhir tahun ini atau awal tahun depan, insyaallah akan terpasang sekitar 200-an titik, tepatnya 211 titik di seluruh Sulawesi Selatan,”jelasnya.

“Starlink yang kemarin dipasang hanya lima. Tahun depan kita lihat lagi,”sambungnya.

Kalau masih ada wilayah yang tidak terjangkau VSAT, padahal sudah 211 titik, maka blank spot atau wilayah sinyal lemah yang tidak mampu mendukung layanan publik akan dicari alternatif lain.

Baca Juga : Cegah Diabetes pada Ibu Hamil, BLOSSOM Gelar Pemeriksaan Kesehatan di DPR RI

“Bisa saja dengan satelit Low Earth Orbit (LEO), hasil lelang pemerintah. Kalau itu sudah menjangkau semuanya, kita tidak perlu lagi perangkat komersil,”ungkapnya.

Tapi selama pemerintah belum bisa menjamin konektivitas publik harus mencari alternatif.
“Lima Starlink yang dipasang sekarang semuanya berada di Selayar. Untuk luar Selayar, kemungkinan tahun depan bisa juga dipasangkan tergantung perkembangan dan kebutuhan. Intinya, orientasi utama kita adalah konektivitas warga,”jelasnya.

Tidak tertutup kemungkinan nanti ada perangkat komersial lain. Tidak harus satu model. Bisa saja nanti ada program dari Telkom atau kementerian/lembaga lain.

Baca Juga : Cegah Diabetes pada Ibu Hamil, BLOSSOM Gelar Pemeriksaan Kesehatan di DPR RI

“Karena itu kemarin kita satukan semua lembaga yang mengurusi konektivitas, mulai dari BAKTI, Telkom, dan seluruh anak perusahaan Telkom untuk membagi peran agar konektivitas tetap terjaga,”ucapnya.

Alasan memilih Selayar untuk pemasangan lima unit Starlink adalah karena wilayah itu belum bisa dilayani oleh jaringan yang ada, padahal sangat membutuhkan dukungan konektivitas, khususnya di kawasan Balai Taman Nasional Taka Bonerate.

“Di sana blank spot, sementara aktivitas ekonomi dan pariwisata harus tetap berjalan,”katanya.

Baca Juga : Cegah Diabetes pada Ibu Hamil, BLOSSOM Gelar Pemeriksaan Kesehatan di DPR RI

Tahun pertama penggunaan Starlink gratis, sejauh pengetahuan saya. Dan masyarakat itu tidak boleh dibebani biaya karena semua yang digunakan adalah subsidi, bukan ditanggung oleh masyarakat.