Kekeringan Meluas, Pemkab Maros Kirim 800 Ribu Liter Air Bersih

Pedomanrakyat.com, Maros – Pemkab Maros terus menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.
Sejak penyaluran dimulai pada 4 September 2025 lalu, hingga kini total air bersih yang sudah didistribusikan mencapai 800 ribu liter.
Kepala BPBD Maros, Towadeng, menjelaskan, distribusi dilakukan menggunakan mobil tangki berkapasitas 5.000 liter.
Dari jumlah tersebut, sudah ada 160 tangki yang disalurkan kepada 24.318 jiwa.
“Armada kami bergerak setiap hari untuk melayani kebutuhan warga,” katanya, Minggu, 28 September 2025.
Towadeng merinci, kecamatan Bontoa telah menerima 70 tangki, Lau 30 tangki, Maros Baru 32 tangki, Marusu 10 tangki, Simbang 12 tangki, dan Turikale 6 tangki.
Proses penyaluran dipusatkan pada titik yang telah disepakati warga bersama pemerintah desa atau kelurahan setempat. Warga datang membawa wadah masing-masing untuk menampung air.
Ia menambahkan, ada empat armada yang beroperasi dengan rata-rata 12 tangki yang disalurkan setiap harinya.
Menurutnya, wilayah terdampak kini semakin meluas. Jika sebelumnya hanya enam kecamatan, kini sudah menjangkau delapan kecamatan, yaitu Bontoa, Lau, Maros Baru, Mandai, Marusu, Turikale, Simbang, dan Bantimurung.
“Awalnya hanya enam kecamatan, sekarang sudah meluas ke delapan kecamatan. Ini menunjukkan kondisi kemarau semakin berat,” ujarnya.
Sejatinya, distribusi tahap pertama sudah berakhir. Namun, sesuai instruksi Bupati Maros, BPBD tetap melanjutkan penyaluran agar masyarakat tetap terlayani.
“Tidak boleh berhenti hanya karena alasan anggaran. Air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat, jadi harus tetap diupayakan,” tegasnya.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan warganya kesulitan air bersih.
Menurutnya, apabila distribusi masih berlanjut, pemerintah siap menambah anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Kalau penyaluran air bersih masih berlanjut, kita akan tambahkan anggaran dari BTT. Yang terpenting warga tetap mendapatkan hak mereka untuk akses air bersih,” ujarnya.
Chaidir menjelaskan, sebagian titik di Kecamatan Bontoa sudah bisa terlayani air bersih melalui booster PDAM. Namun, belum semua wilayah terjangkau.
Selain penanganan darurat, pemerintah juga menyiapkan langkah jangka panjang. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Saat ini, kapasitas IPA Bantimurung hanya 120 liter per detik. Rencananya akan ditingkatkan menjadi 200 liter per detik.
“Untuk IPA Pattontongan, kendalanya ada pada keterbatasan air baku. Ada potensi pembangunan IPA baru di Masale, namun masih dalam proses kajian,” jelas Chaidir.