Israel-Hamas Resmi Gencatan Senjata, Warga Gaza: Mimpi Buruk yang Berlangsung 1 Tahun Ini Akhirnya Berakhir

Notuladaily.com, Gaza – Qatar dan Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/1/2025) mengumumkan kesepakatan genjatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera oleh Israel-Hamas.
Para mediator tersebut berharap, kesepakatan itu akan membuka jalan bagi berakhirnya perang di Gaza secara permanen.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa beberapa masalah dalam kerangka kerja tersebut belum terselesaikan.
“Rinciannya akan diselesaikan malam itu,” lanjut keterangan kantor PM Netanyahu, dikutip dari kantor berita AFP.
Sementara itu, Kelompok militan Palestina, Hamas, buka suara soal kesepakatan genjatan senjata dengan Israel. Menurut mereka, gencatan senjata ini adalah buah keteguhan rakyat Palestina.
“Perjanjian genjatan senjata adalah hasil dari ketabahan rakyat Palestina dan perlawanan gagah berani kami di Jalur Gaza selama lebih dari 15 bulan,” pernyataan Hamas dilansir AFP, Kamis (16/1/2025).
Hamas menambahkan perjanjian tersebut membuka “jalan menuju realisasi aspirasi rakyat kami untuk pembebasan”.
Kabar genjatan senjata ini pertama kali disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani. Ia menyebut gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).
“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dan sandera, dan (para mediator) mengumumkan genjatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” ujarnya dalam konferensi pers.
Warga Gaza menyambut genjatan senjata ini dengan suka cita. Kerumunan orang berpelukan merayakan pengumuman ini.
“Saya tidak percaya mimpi buruk yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami kehilangan segalanya,” kata warga Palestina bernama Randa Sameeh.